Pola Mukena – Pada artikel kali ini, aku ingin berbagi tutorial tentang membuat mukena. Siapa, sih, yang tidak tahu mukena? Itu, lho … pakaian perlengkapan sholat untuk perempuan. Pada awalnya, mukena selalu identik dengan warna putih.
Bentuknya pun bisa dikatakan itu-itu saja. Tapi, sekarang sering kutemui mukena dengan warna dan bentuk yang bermacam-macam. Apapun bentuk, warna dan motifnya, cara membuat mukenah tetaplah sama. Hanya membutuhkan sedikit modifikasi pada bagian-bagian tertentu saja.
Sedikit cerita, aku pernah membeli mukena di pasar. Waktu dilihat, diraba, dan diterawang sudah oke. Pas waktu nyoba di rumah, ternyata ukurannya nggak sesuai yang aku inginkan.
Bagian belakang mukena kurang panjang! Dari pengalaman itu, aku mencoba membuat mukena sendiri sesuai seleraku. Cara membuat mukena dan pola mukena pun kumodifikasi sendiri.
Ada yang pernah ngalamin hal yang sama? Daripada kecewa, ayo membuat mukena sendiri. Kamu bisa langsung mempraktekkan bagaimana cara membuat mukena sendiri setelah membaca tulisan ini. Pastinya dengan bahan dan ukuran sesuai seleramu.
Jenis Kain yang Cocok untuk Membuat Mukena
Sebelum belajar cara membuat mukena, kita kenalan dulu dengan jenis kainnya.
1. Katun Jepang
Katun Jepang memiliki banyak motif cantik dan warna cerah. Yang suka motif bunga, cocok, nih, pakai katun jepang. Kain ini cukup awat, sehingga tidak gampang memudar. Katun jepang juga mudah menyerap keringat, memberi kesan adem dan nyaman bagi pemakainya.
Namun, bahan mukena dari katun jepan juga memiliki beberapa kekurangan. Di antaranya, harga kain yang lumayan tinggi dibanding jenis katun lainnya. Katun jepang sangat mudah diatur.
Kainnya nurut. Cocok untuk kamu yang baru memulai belajar menjahit. Jadi, cara membuat mukena pakai katun jepang sangatlah mudah.
2. Katun Paris
Katun paris juga memiliki banyak motif yang cantik dan mudah menyerap keringan. Harga bahan juga relatif lebih murah dibanding dengan harga katun Jepang.
Sayangnya, warna katun paris ini tak seawet katun jepang. Kain katun jenis ini lebih cepat memudar warnanya. Bahannya juga lebih tipis dan sedikit transparan. Cara membuat mukena dari bahan katun paris juga sangat mudah.
3. Katun Rayon
Katun rayon adalah jenis kain yang paling adem di antara kain lainnya. Tapi, katun rayon juga lebih mudah kusut. Warna lebih cepat memudar di antara kain katun lainnya. Serat pada kain rayon juga sangat tipis, membuat mukena dari bahan ini juga cepat mudah koyak.
Untuk cara membuat mukena dengan bahan katun rayon terbilang lumayan sulit. Karena kain ini mudah kusut, butuh kesabaran ekstra untuk sedikit meluruskannya.
4. Kain Sutra
Sejak zaman dahulu, kain sutra menjadi primadona. Kain ini sangat lembut, jatuh, dan sedikit mengkilap, membuat kesan mewah dan elegan. Tentu saja kain sutra juga adem dan nyaman digunakan.
Mukenah dari bahan sutera sangat cocok digunakan pada momen tertentu. Sholat hari raya misalnya. Pashmina instan dari bahan sutra juga pasti akan menjadikanmu lebih elegan di hari raya.
Tidak sembarang orang bisa memelihara kain sutra. Kamu harus benar-benar paham memilih detergen, cara pencucian, cara pengeringan sampai cara penyimpanan. Cara membuat mukena dengan kain sutra juga sangat sulit. Perlu keahlian khusus untuk menjahit kain jenis ini.
5. Katun CVC – Katun Disperse
Katun jenis ini biasa digunakan untuk bahan seprei, sarung bantal dan sarung guling. Harganya jauh lebih murah dari kain katun lainnya. Motif kain ini terbilang sangat banyak dan lucu. Karena itulah, katun CVC sering digunakan untuk bahan mukena anak-anak.
Katun CVC jauh dari kesan adem dan jatuh. Karena target mukenah dari bahan ini adalah anak-anak, maka tidaklah begitu penting. Jika kamu ingin tahu cara membuat mukena anak karakter, belilah dulu kain katun CVC.
6. Parasut
Mukena parasut terbilang sangan praktis, ringan dan mudah dibawa ke mana-mana. Mukena ini sangat cocok untuk dibuat bepergian. Karena sangat ringan dan tipis, mukena ini tentu juga menerawang.
Tekstur kainnya pun terkesan sangat kusut. Untuk cara membuat mukena dari bahan parasut juga terbilang lumayan sulit. Kain mudah goyang dan susah diatur sehingga dibutuhkan kesabaran ekstra untuk mengeksekusi.
7. Spandek
Kain spandek memiliki karakteristik yang adem dan lembut. Spandek sangat cocok digunakan sebagai bahan mukenah. Kain spandek juga memiliki ukuran lebar double. Membuat mukena dari bahan spandek bisa sedikit menghemat anggaran pembelian kain.
Kekuranga spandek adalah kainnya mudah melar. Karena melar, membuat kerapatan serat kain melonggar, sehingga warna terkesan memudar. Bahan ini juga lebih berat dari bahan lainnya, membuat bekas air lama untuk kering.
Cara membuat mukenah dari bahan spandek terbilang susah-susah gampang. Susah karena kain spandek mudah goyang. Tapi gampang karena meski sedikit salah potong, tidak akan mempengaruhi kenyamanan dalam memakainya.
Kita sudah tahu bahan-bahan yang cocok digunakan untuk membuat mukenah. Lantas, apakah kita sudah bisa belajar cara membuat mukena? Belum, Ibu-Ibu. Sabar dulu, ya.
Jenis Jenis Mukena yang Beredar di Pasaran
Meskipun sama-sama namanya mukenah, tapi ada beberapa jenis mukena yang lazim dipakai di Indonesia. Jenis jenis mukena tersebut antara lain :
1. Mukena One Piece
Jenis mukena ini adalah model mukena yang sering kita jumpai. Mukena satu ini bisa menutup semua anggota tubuh tanpa ada tambahan busana ataupun bawahan apapun. Mukena one piece biasa juga disebut dengan mukena terusan.
2. Mukena Abaya
Mukena abaya adalah jenis mukena model baru yang bentuknya persis dengan mukena terusan. Hanya saja tidak ada bagian kepalanya. Orang juga sering menyebutnya denga mukena ponco.
3. Muken Two Piece
Sesuai namanya, mukena two piece adalah jenis mukena yang memiliki 2 potong bahan. Yaitu bagian atas dan bagian bawah.
Bagian atas mukena two piece desainnya mirip bergo dengan ukuran sangat panjang sampai menutup tangan. Sedangkan bagian bawah seperti rok elastis yang panjangnya sampai lantai
Berapa Meter Kain untuk Membuat Mukena Dewasa
Kain untuk mukena berapa meter? Sebelum mengetahui cara membuat mukena, kita belajar dulu menghitung kebutuhan kain. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir sisa kain.
Bahan untuk Atasan Mukena
Berapa meter kain untuk membuat mukena dewasa? Bahan yang dibutuhkan adalah dua kali panjang mukena depan, tambahkan 5-10cm. Panjang mukena dihitung mulai dari puncak dahi sampai ke bawah.
Contoh:
Panjang depan = 110 cm.
➜ Maka, kain yang kita butuhkan adalah (2×110)+10 = 230 cm.
Bahan untuk Bawahan Mukena atau Rok Mukena
Untuk menghitung kain untuk mukena berapa meter pada bagian bawah rok adalah dengan menentukan panjang rok mukena ditambah 10 cm.
Contoh:
Panjang bawahan = 110 cm.
➜ Maka, kain yang kita butuhkan adalah 110+ 10 = 120 cm.
Bahan dagu dan Tali
Bahan dagu dan tali bisa kita peroleh dari memanfaatkan sisa potongan pola atasan.
➜ Total kain yang dibutuhkan untuk membuat mukenah adalah 230 + 120 = 350 cm dengan lebar kain 150 cm. Itu berdasarkan pada contoh ukuran di atas.
Kalau kamu ingin membuat mukena dengan ukuran yang beda, tinggal hitung sendiri dengan cara seperti di atas. Bisa juga dengan langsung mengukur mukena yang ada di rumahmu. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan berapa meter kain untuk membuat mukena dewasa agar lebih akurat.
Size Pack Mukena Anak dan Dewasa
Berikut adalah tabel ukuran yang biasa kugunakan sebagai acuan dalam membuat mukena.

Pola Mukena Jumbo dan Biasa Berikut Keterangan

Keterangan:
A-B = Tengah depan (Panjang mukena depan).
A-C = Tengah belakang (Panjang mukena belakang).
A-D = Panjang lubang muka.
Dari titik A turun 10 cm. Untuk batas pemasangan tali dan kerutan dahi.
C-X = BY = 30 cm.
Hubungkan titik X – Y dengan membuat garis lengkung.
Panjang tali = 60 cm, dengan lebar 6 cm.
Bagian dagu = d1 = 12 cm, d2 = 10 cm.
E-F = E-H : Panjang bawahan (Rok mukena) + 3.5 cm (untuk tempat tali/elastis pinggang)
E-G = F-H : Lebar bawahan (Rok mukena)
Cara Memotong Bahan
Atasan
- Lipat kain yang akan dijadikan bahan atasan mukena menjadi dua.
- Gambar sesuai pola.
- Potong kain sesuai gambar yang sudah kita buat. Jangan lupa sisakan sekitar 2 cm untuk tiras dan lipatan.
Bawahan
Untuk pola bagian bawah, kita tidak perlu memotongnya. Cukup biarkan kain dengan bentuk persegi panjang seperti sarung.
Cara Membuat Mukena Potongan
Cara membuat mukena potongan untuk atasan. Untuk membuatnya, bereskan dulu cara menjahit mukena bagian kepala. Pertama, buat dulu tali kepalanya. Kita buat saja tali kepala full elastis. Gunanya, agar tidak ribet bongkar pasang tali kepala saat akan dan selesai digunakan.
- Ambil kain yang akan dijadikan tali kepala.
- Lipat menjadi dua pada bagian lebarnya. Pastikan bagian buruk kain terletak di dalam, kemudian jahit.
- Balik tali yang sudah dijahit menggunakan loop turner. Jika tidak punya loop turner, bisa menggunakan alat seadanya. Yang penting bisa dibalik.
- Potong elastis ukuran 1 cm dengan panjang setengah dari panjang tali.
- Pasang elastis pada tali. Caranya, Kaitkan ujung elastis dengan peniti kecil. Kemudian, masukkan kepala peniti pada tali yang sudah kita buat tadi. Masukkan terus sampai pada akhir ujung tali.
- Jahit kedua sisi/ujung tali, agar elastis tidak terlepas.

Membuat Tali Kepala – cara menjahit mukena bagian kepalaSetelah membuat tali kepala, cara membuat mukena selanjutnya adalah membuat bagian segitiga dagu. Lipat bahan menjadi dua sehingga membetuk bangun segitiga. Jahit sisinya, kemudian obras.
Cara Menjahit Mukena Bagian Kepala
- Obras seluruh tepi kain.
- Jahit mulai dari titik D, ke bawah sampai titik B.

- Tempel dan jahit tali mukena yang sudah kamu buat.

- Cara menjahit mukena bagian kepala selanjutnya adalah dengan kelim ke dalam pada bagian lubang muka sekitar 1,5 cm. Jahit melingkar ke atas sampai batas Pasang elastis pada bagian ini untuk membentuk kesan kerutan pada bagian atas muka. Cara pemasangannya sama dengan memasang elastis pada tali kepala. Kamu bisa melewati cara membuat mukena point ini, jika tidak menghendaki kerutan dahi.
- Terus kelim dan jahit melingkar sampai pada titik D.
- Tempelkan bahan dagu tadi pada titik D dengan posisi segitiga meruncing ke bawah.

- Lipat dan jahit (kelim) melingkar bagian lengkungan dari titik B sampai titik C. Perhatikan cara jahit kelim lengkung agar tidak melintir.
Cara Menjahit Mukena Bagian Bawah

- Lipat kain menjadi dua, jahit sisinya, kemudian obras. Pastikan bentuknya seperti sarung.
- Obras bagian atas kain, tekuk 3,5 cm kemudian jahit. Sisakan sekitar 3 cm untuk memasang elastis.
- Pasang elastis seperti memasang elastis pada tali kepala mukenah, jahit.
- Kelim bagian bawah, jahit.
Pola Mukena Terusan dan Cara Membuatnya
Kain untuk mukena berapa meter? Kebutuhan kain: Rata- rata membuat mukena terusan hanya menghabiskan sekitar 2.5 sampai 4 meter kain. Hitung saja panjang mukena yang dikehendaki. Tambahkan 15-20 cm untuk tali kepala dan segitiga dagu.

Keterangan:
A – B : Panjang lubang muka.
A – D : Panjang mukena.
A – C : 75 – 90 cm.
Untuk penutup tangan, buat lingkarang pipih dengan diameter 35 cm dan 30 cm.
Cara Memotong Mukena Terusan
- Lipat kain yang akan dijadikan bahan atasan mukena menjadi dua (Lihat gambar).
- Gambar sesuai pola.
- Potong kain sesuai gambar yang sudah kita buat.
Cara Menjahit Mukena Terusan
- Jahit bahan yang digunakan untuk telapak tangan dengan melipat lingkaran menjadi setengah lingkaran. Beri sedikit elastis di dalamnya untuk tempat masuknya ibu jari sebagai penahan lengan.
- Pasang bagian penutup telapak tangan.Ini aku langsung pakai setengah lingkaran. Aggap saja itu sudah melewati proses point 1.

- Jahit titik B-C dan E-F (Yang ada garis merah putus-putusnya).

- Pasang dagu dan tali sama seperti pada pola mukena potongan.
- Sambungkan dan jahit semua bagian yang melengkung. Pastikan titip C bertemu titik E.

Obras seluruh tepinya, kemudian kelim bagian bawah.

Jadi, deh. Please, jangan protes dengan gambarnya 😆. Aku nggak pakai penggaris skala, jadi kesannya agak serem, mungkin karena ukurannya kurang imbang. Oh, iya, untuk proses pemasangan dagu dan tali kepala sengaja aku lewati.
Itu tadi adalah pola mukena dewasa dan cara menjahitnya. Mudah, kan? Semoga gambar-gambarnya bisa dipahami. Kalian bisa belajar dan mempraktekkan sendiri di rumah. Bisa juga buat usaha produksi mukena. Lumayan, lho.